Pesawat MH370 & Misteri Adam Air di Laut Majene
Reuters
JAKARTA – Sepekan terakhir, publik dihebohkan dengan berita hilangnya pesawat
Malaysia Airlines
MH370 yang terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Beijing, China.
Pesawat berjenis Boeing 777-200 ER yang mengangkut 239 jiwa (227
penumpang, 12 kru), tiba-tiba hilang dari radar pada Sabtu 8 Maret 2014
pukul 01.30 waktu Malaysia.
Hingga kini, sejumlah personel angkatan dari berbagai negara diterjunkan
untuk mencari keberadaan pesawat yang di dalamnya terdapat tujuh Warga
Negara Indonesia ini. Di antaranya melibatkan persolen angkatan dari
Malaysia, Vietnam, Republik Rakyat China, Thailand, Singapura,
Indonesia, Filipina, Australia, hingga Amerika Serikat.
Selain menambah catatan kelam dunia penerbangan, peristiwa ini juga kembali mengingatkan kita atas tragedi hilangnya pesawat
Adam Air di perairan Majene, Sulawesi Barat.
Kala itu, baru saja masyarakat menyambut pergantian tahun tepatnya 1
Januari 2007. Secara mengejutkan, masyarakat dikagetkan dengan
pemberitaan hilangnya pesawat Adam Air KI 574 jurusan Jakarta-Manado
yang transit di Surabaya.
Berdasarkan data yang dihimpun
Okezone, kronologi
hilangnya pesawat ini bermula saat pesawat berpenumpang 96 penumpang ini
lepas landas pada pukul 12.55 WIB dari Bandara Juanda Surabaya dan
seharusnya pesawat tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado sekira pukul
16.14 Wita. Namun, pada pukul 14.53 Wita saat pesawat terbang di atas
ketinggian 35.000 kaki dan melintasi perairan Majene atau 85 mil laut
barat laut Kota Makassar, pesawat tiba-tiba hilang kontak.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pada 25 Maret 2008
akhirnya mengumumkan bahwa pilot yang dikemudikan Kapten Refri Agustian
Widodo dan co-pilot Yoga Susanto menghadapi problem navigasi yakni
sistem panduan navigasi. Ketika di ketinggian 35.000 kaki, mereka
memutuskan IRS Mode selector unit nomor 2 (kanan) ke posisi mode ATT
(attitude) yang mengakibatkan
auto
pilot jadi mati. Akibatnya, pesawat secara perlahan berbelok (roll) ke
kanan hingga terdengar peringatan sistem arah pesawat (bank angle)
karena miring ke kanan hingga melewati 35 derajat.
Menurut Dirjen Perhubungan Udara, Departemen Perhubungan, Budhi Muliawan
Suyitno, situasi pesawat bergetar hebat sehingga struktur kendali
pesawat rusak. Pesawat ini kemudian menghantam air dengan badan pesawat
yang telah hancur dan terbelah akibat kecepatan tinggi dan gaya
gravitasi yang melebihi batas kemampuan badan pesawat.
Sekitar awal Agustus 2008, beredar sebuah rekaman yang disinyalir
percakapan dalam kokpit Penerbangan 574. Namun keaslian rekaman ini
kemudian dibantah KNKT.
Tujuh tahun sudah peristiwa ini terjadi. Jangankan kondisi para
penumpang, bangkai pesawat pun belum pernah ditemukan. Peristiwa Adam
Air di perairan Majene masih menjadi misteri.
Kembali kepada hilangnya pesawat MH370, saat ini upaya pencarian
maksimal masih dilakukan banyak pihak. Beragam spekulasi bermunculan,
mulai dari pembajakan pesawat hingga upaya bunuh diri yang dilakukan
pilot. Semoga keberadaan pesawat itu segera diketahui dalam waktu dekat.
sumber dari okezone.com
Belum ada tanggapan untuk "Pesawat MH370 & Misteri Adam Air di Laut Majene"
Post a Comment